Multi Kecerdasan


agensosisfalah2

Professor Howard Gardner dalam buku Frames of Mind (1983) mengemukakan 8 kecerdasan manusia yang sama pentingnya :
1. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) yaitu berkaitan dengan kepandaian membaca, menulis, bahasa dan berbicara. Misalnya ahli bahasa, penulis, politisi, dan ahli hukum. Ciri-cirinya : menyukai puisi dan cerita, senang membaca dan menulis, mudah mengungkapkan dengan kata baik lisan maupun tulisan, suka permainan kata, suka pelajaran sejarah, bahasa dan bidang sosial. Contoh tokohnya : Abraham Lincoln dan Winston Churcill
2. Kecerdasan Logic Matematic yaitu berkaitan dengan menangkap dan mengolah angka (matematik ) dan berpikir logis. Misalnya ahli hukum, analis ekonomi, ilmuwan fisika, matematika. Ciri-cirinya : menyukai hitungan, menyukai eksperimen dan pengetahuan terbaru, suka pelajaran matematika dan IPA, senang menganalisa dengan logika. Contoh tokohnya: Albert Einstein, Thomas Alva Edison
3. Kecerdasan Visual Spatial (Ruang) yaitu berkaitan kemampuan untuk menangkap bentuk, pola, ruang, dan desain yang dituangkan dalam bentuk gambar, fotografi, ukiran, pahatan dan rancang bangun (arsitektural). Misalnya pelukis, pemahat, arsitek, atau ahli pemetaan. Ciri-cirinya : suka seni rupa, dapat mengembangkan gambar sesuatu dari sudut yang berbeda, menyukai bacaan yang dipenuhi gambar berwarna, senang merekam kejadian dengan kamera video. Contoh tokohnya : Pablo Picaso, Michael Angelo
4. Kecerdasan Kinestetik (Fisik) yaitu berkaitan dengan refleks tubuh dan gerak yang dikendalikan oleh otak. Misalnya olah ragawan, penari. Ciri-cirinya : suka olahraga, suka gerak tubuh, memikirkan masalah dengan melakukan banyak gerakan, suka pelajaran olah raga dan ketrampilan, lebih mudah mengingat dengan melalui gerakan daripada mendengar dan melihat. Contoh tokohnya : Muhammad Ali, Michael Jordan, Charlie Caplin
5. Kecerdasan Musical (musik) yaitu berkaitan dengan suara, nada, ritme atau irama. Biasanya orangnya punya kemampuan menyusun lagu, mencipta lagu, menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Ciri-cirinya adalah : dapat dan senang memainkan alat musik, senang menyanyikan lagu, peka terhadap nada dan irama, dapat membedakan bunyi berbagai alat musik, suka pelajaran seni suara, suka bersenandung dan mengetukkan jari sesuai irama. Contoh tokohnnya : Mozart dan Bethoven
6. Kecerdasan Naturalis (Alam) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengenal alam lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan secara logis dan harmonis. Misalnya orang-orang yang suka meneliti tentang alam seperti tumbuhan dan binatang. Ciri-cirinya : Suka pada pelajaran biologi, berminat pada lingkungan hidup dan konservasi alam. Contoh tokohnya: Charles Darwin
7. Kecerdasan Interpersonal (mengenal orang lain) yaitu berkaitan dengan cara seseorang untuk bergaul dengan orang lain. Misalnya guru, pekerja sosial, jurnalis, humas, marketing, pemotivator. Ciri-cirinya : suka pekerjaan berhubungan dengan orang lain atau kelompok, menyukai permainan yang banyak peserta, pandai berkomunikasi bahkan memanipulasi, suka membicarakan masalahnya dengan orang lain, mudah bersimpati kepada orang lain
8. Kecerdasan Intrapersonal (emosional) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri (self management). Orang yang pandai mengendalikan diri karena sangat mengenali dirinya. Misalnya pendidik, konselor, psikiater, filosof, pengembang kepribadian. Ciri-cirinya: memiliki buku harian untuk mengungkapkan perasaan, punya waktu untuk memikirkan hal-hal penting dalam hidup, menentukan dan memutuskan sendiri langkah yang dipilih, menyadari akan kelebihan dan kekurangan, senang menikmati rekreasi sendirian atau menyepi dipegunungan. Contoh tokohnya : Plato. Sigmund Freud

Jika Anda merasa nggak bakat jadi anak sekolahan atau anak kuliahan, bukan berarti bodoh dan merasa tidak punya masa depan. Siapa sangka ternyata Anda punya kecerdasan lain yang juga penting untuk masa depan dan mengisi hari-hari di dunia. Misalnya punya kecerdasan main bola, menari, teater, kecerdasan mencari uang melalui kepintaran berdagang. Banyak orang-orang sukses hidupnya tidak perlu makan bangku sekolah bahkan sampai kuliah tinggi semacam S2 dan S3. Misalnya Kris Dayanti punya kecerdasan tarik suara, Ronaldo punya kecerdasan kinestetik berupa main bola, Dedi Miswar punya kecerdasan berteater yang bisa jadi modal untuk menjadi wakil gubernur Jabar, pak Bob Sadino yang suka pakei celana pendek punya kecerdasan jadi orang kaya lewat bisnis.

Kerja Otak Memang Luar Biasa


fiesta

Otak memang organ paling kompleks, tidak hanya mengatur pikiran dan emosi tapi juga mengendalikan seluruh fungsi tubuh dari yang sederhana seperti detak jantung, bernapas, sampai yang kompleks seperti suasana hati, dorongan seks, dan tentu saja daya ingat. Otak merupakan bentuk fisik dari pikiran. Otak seperti raksasa yang sedang tidur-begitu besar, kolosal, dan potensinya sangat mengagumkan. Potensi ini terbengkalai di dalam diri Kamu, tidak aktif dan tidak bergerak, menunggu untuk digunakan. Sebenarnya Kamu dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan, dan kemampuan melebihi apa yang Kamu harapkan dengan mengoptimalkan kerja otak Kamu. Otak mempunyai kemampuan dan kapasitas visual, audio, matematis, analitis dan psikis yang mengagumkan, dan itu ditunjang oleh berjuta-juta sel otak yang bereaksi satu sama lain dengan cara yang sampai sekarang belum diketahui oleh ilmuwan.

Penemuan Roger Sperry bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua otak tersebut fungsinya sangat berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berbeda pula. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Penelitian dari Universitas California mempelajari otak kiri dan kanan telah mengungkapkan bahwa masing-masing otak mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat. Orang terdidik lebih dominan berpikir secara logis dan mengabaikan kemampuan kreativitasnya, sehingga ia mengalami keterbatasan kemampuan untuk berpikir di luar batas rasional yang telah diajarkan kepadanya. Ia menjadi seseorang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan meyakini bahwa caranya tersebut adalah paling efektif. Misalnya, seseorang yang tidak penah diajarkan menggunakan pola pikir yang logis dan rasional akan menjadi seorang pelukis dan desain yang hebat, tapi kurang terbiasa dengan gambar arsitektural yang memerlukan pemikiran logis dengan susunan perhitungan analitis. Ternyata bila kedua sisi otak dapat bekerja secara bergantian akan terjadi suatu sinergi yang memberikan hasil akhir yang lebih baik. Contoh Albert Einstein menemukan E=mc2 dengan cara menggabungkan kemampuan berpikir logis dengan imaginasi yang luar biasa, memanfaatkan potensi dari kedua sisi otaknya yang jenius. Stephen Hawking menggabungkan intuisi dengan ilmu fisika yang logis dalam penelitiannya mengenai asal-usul alam semesta. Hasil karya Leonardo Davinci merupakan gabungan dari ketepatan matematis dan kecermelangan artistiknya.

Kata-Kata Yang Positif Membawa Bahagia


Cheesy Lover

Masaru Emoto adalah seorang seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 melakukan riset tentang efek do’a, fikiran, ucapan, dan musik terhadap susunan molekul-molekul air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia disekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen,
Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat di dalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut.
Tapi yang sangat mengkhawatirkan, sebagian besar kata-kata yang kita dengar bernada negatif dan menjatuhkan. Sehingga tanpa sadar pun kita lebih banyak mengeluarkan kata-kata negatif seperti tidak bisa, takut, masalah, gagal, bodoh, pemalas, dan lain-lain. sebuah penelitian telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa 75 persen dari pembicaraan sehari-hari adalah negatif, sampai gerakan bahasa tubuh.

Itu baru kata-kata positif untuk air, belum Anda yang manusia ini berkata positif untuk sesamanya tentu dahsyat juga hasilnya. Oleh karena itu jika ingin hari-hari yang kita lului ini menjadi bahagia dan damai, mulailah untuk mengganti kata-kata negatif itu dengan kata-kata positif. Ketika kita mengucapkan kata-kata positif, aliran energi listrik tubuh kita akan aktif. Suasana hati menjadi baik, emosi terkendali, hormon ketenangan bisa mengontrol hormon adrenalin, dan kita lebih semangat karena dorongan energi positif tadi. Ketika kita dapat merasakan hal yang demikian, pikiran-pikiran positif akan lebih mendominasi otak kita. Bukankah pikiran-pikiran kita itu yang akan menjadi kenyataan? Pikiran-pikiran kita itulah yang selalu diwujudkan menjadi kenyataan oleh tindakan seluruh anggota tubuh.

Orang Islam diajarkan kata-kata yang positif melalui etika/adab berbicara, mungkin tidak ada salahnya kita ikuti:
1. Berkata selalu didalam kebaikan. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia”. (An-Nisa: 114).

2. Berkata dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.

3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Hadits Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyatakan: “Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

4. Jangan Anda membicarakan semua apa yang Anda dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu ‘anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar”.(HR. Muslim)

5. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun Anda berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda”. (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

6. Tenang dalam berkata dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu ‘anha. telah menuturkan: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya”. (Mutta-faq’alaih).

7. Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang mu’min itu pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya”. (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

8. Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu ‘anhu disebutkan: “Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun”. Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: “Orang-orang yang sombong”. (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

9. Mendengarkan perkataan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

10. Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

11. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

12. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11).

13. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain”.(Al-Hujurat: 12)

Silahkan coba mengubah bicara atau kata-kata negatif menjadi positif dan lihatlah dampaknya ke depan, misal sebut “masalah” sebagai “peluang”, sebut “kegagalan” sebagai “pengalaman belajar”. Ganti kata-kata “Tidak ada yang dapat aku perbuat,” dengan kata, “Mari kita lihat alternatif yang ada.”, Ganti kata-kata “Itulah diriku,” dengan katakan, “Aku memilih pendekatan yang berbeda.”, Ganti kata-kata, “Dia membuatku marah,” dengan katakan, “Aku mengendalikan perasaanku.”, Ganti kata-kata “benci” dengan kata-kata “saya belajar memahaminya

Periodisasi Seni Rupa


Fiesta SeafoodDalam http://id.wikipedia.org, Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari drawing. Periodisasi seni lukis dibagi dalam :

1. Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka.
Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.
Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.
Tugas 7 : Objek apa saja yang sering muncul dalam karya lukisan purbakala?

2. Seni lukis zaman klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.
Tugas 8 : Bagaimana ciri khas lukisan di zaman klasik?

3. Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan “bagus”.
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang “benar” dari benda).
Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia, perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.
Tugas 9 : Bagaimana ciri khas lukisan di zaman pertengahan?

3. Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.
Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.
Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.
Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.
Tugas 10 : Bagaimana ciri khas lukisan di zaman Renaissance

Pengertian Seni Rupa


Bernardi Bakso1. Pengertian Seni Rupa
Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra. Seni rupa merupakan ekspresi yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata (rupa).
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai budaya rupa (visual culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis dan kriya, tapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya (kerajinan), multimedia, fotografi.
Seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Bidang seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan produksi.
Tugas 1 : Apa yang dimaksud dengan seni rupa?

2. Bidang seni rupa
a. Seni rupa murni
• Seni lukis
• Seni grafis
• Seni patung
• Seni keramik
b. Desain
• Arsitektur
• Desain grafis
• Desain interior
• Desain busana
• Desain produk
c. Kriya
• Kriya tekstil
• Kriya kayu
• Kriya keramik
• Kriya rotan

2.1. Seni Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.
a. Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya.
b. Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain.
c. Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain : 1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print ; 2) Cetak Dalam ( Intaglio ) : dry point, etsa, mizotint,sugartint ; (3) sablon ( silk screen ). Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print.
d. Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk fungsional.
Tugas 2: Apakah yang dimaksud dengan seni rupa murni?
Tugas 3: Sebutkan cabang-cabang seni rupa murni!

2.2. Desain
Semua benda dan bangunan di sekitar Kamu merupakan karya desain, baik dengan pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Istilah desain mengalami perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik. Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah perancangan, rencana atau gagasan. Desain dapat juga diartikan sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula. Desain diartikan juga suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur obyektif dalam mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu karya desain adalah adanya unsur rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan masyarakat), produksi (industri), bahan (sumber daya alam), budaya (sikap, mentalitas, aturan, gaya hidup), dan lingkungan (sosial).

Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain dapat berubah tergantung jenis desain dan pendekatan.
Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini :
a. Desain Produk (Industrial Design)
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya, seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan anak, bahkan perkakas pertukangan.
b. Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bahkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
c. Desain arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
d. Desain interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat juga mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya teknologi komputer dan dunia pertelevisian.
Tugas 4: Apakah yang dimaksud dengan Desain?
Tugas 5: Sebutkan cabang-cabang Desain!

2.3. Kriya
Kursi rotan sebagai hasil karya kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai bagian dari seni murn, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni. Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan
Tugas 6: Apakah yang dimaksud dengan kriya?